Penitipan Cinta

0 komentar


"Bagi Jepang, sakura lebih dari sekedar rumpun bunga. Ia sanggup menyimpan banyak cinta, harapan, kerinduan. Sehingga hadirnya tentu sangat dinantikan."

“Titipkan saja cintamu pada sakura. Kemudian datanglah lagi ke jepang pada suatu haru nanti”..


Penggalan-penggalan kalimat dari sebuah novel berjudul Sakura

Setelah membaca kalimat tersebut maka keluarlah kalimat ini dari kepalaku..


Andai menitipkan cinta itu ibarat menitipkan barang sebelum memasuki sebuah supermarket atau tempat lainnya yang di dalamnya kita tidak bisa membawa barang apapun selain dompet dan hp, dimana kita akan diberi nomor loker tempat penitipan barang maka bisa dipastikan bahwa barang kita akan aman dan tidak akan diambil oleh orang lain selain kita sang pemilik nomor loker. Namun sayangnya menitipkan cinta tak seperti menitipkan barang seperti di atas. Belum pernah kutemukan tempat penitipan cinta seperti tempat penitipan barang. Saat kau menitipkan cintamu pada seorang manusia, ia tidak pernah memberikan nomer loker tempatmu menitipkan cinta kepadanya sehingga kau tidak akan merasa aman karena bisa saja suatu waktu kapanpun itu yang kau titipkan bisa hilang atau diambil oleh oranglain tanpa sepengetahuanmu. Kau tak memiliki jaminan untuk bisa memastikan titipan cintamu akan baik-baik saja.


Lalu adakah tempat penitipan cinta yang bisa seaman dan senyaman tempat penitipan barang????


Kurasa hanya kepada Sang Pemilik Cinta lah titipan itu akan terjaga dengan baik bahkan lebih baik dari tempat penitipan barang…

Maka temukanlah tempat penitipan cintamu…



NB:

Haru = musim semi

Menunggu Itu . . .

0 komentar

Malam yang berganti menjadi pagi
Pagi yang berganti menjadi malam
Seperti itu siklus seterusnya
Ketika terbangun di pagi hari
Menyadarkan diri
Bahwa suatu hari di pagi hari yang lain
Jika bukan di pagi ini, esok dan esoknya lagi
Kau akan pulang
HARUS pulang

Dan saya pun meneruskan hitungan malam yang berganti pagi
Pagi yang berganti malam
Dan di setiap pagi yang baru
Akan ada pertanyaan
Di pagi mana kau akan kembali ke sini?????

Gigi Bengkak dan Bernanah

0 komentar

Gigi bengkak dan bernanah berarti menunjuk pada infeksi yang disebabkan oleh gumpalan nanah yang terletak didalam jaringan sekitar gigi. Pembengkakan dan nanah akan menyebabkan masalah serius jika tidak segera diobati. Ketika jaringan gigi mati atau hancur membusuk, maka bakteri akan tumbuh dari dalam jaringan mati yang tertinggal dan akan menjadi nanah dan mengakibatkan pembengkakan.

Penyakit gusi juga bisa disebabkan oleh gigi bengkak dan bernanah. Penyakit gusi menyebabkan gusi menjadi tidak menempel pada gigi, sehingga meninggalkan rongga. Saat salah satu rongga tersebut tertutup, bakteri akan tumbuh dengan subur dan menyebar. Ketika ini terjadi, maka akan tercipta nanah dibawah permukaan gusi sehingga membuat semakin bengkak serta menyebar.

Saat infeksi terjadi dan menyebar, tulang rahang akan merenggang karena memberi ruang pada pembengkakan di daerah yang terinfeksi. Saat rahang mulai merenggang, tekanan akan berkurang, tapi infeksi masih tetap tinggal disitu. Walau anda seperti sudah merasa sembuh, namun infeksi tetap bertambah buruk dan rasa sakit akan selalu datang. Saat tulang mulai bergeser lagi maka tidak akan ada lagi yang menyangga gigi, ini berarti gigi akan tanggal atau perlu dicabut.

Gejala-gejala dari gigi bengkak dan bernanah sangat mudah dideteksi, gejalanya yaitu rasa sakit di daerah yang terinfeksi, gusi yang merah ataupun bengkak, rasa tidak enak di mulut, rahang bengkak, serta kemungkinan demam tinggi. Rasa sakit yang luar biasa selalu menyertai gigi bengkak bernanah. Apapun yang anda lakukan, rasa sakit tersebut akan tetap menyiksa.

Gigi bengkak bernanah seringkali terjadi pada gigi geraham belakang, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada gigi depan juga. Saat gigi sudah bengkak dan bernanah, dokter gigi tidak akan serta-merta mencabutnya. Jika sebuah gigi yang sakit sudah dicabut tapi infeksi masih ada, maka ini akan cepat menyebar. Untuk mencegahnya maka dokter gigi akan memberi anda antibiotik yang akan membunuh bakterinya.

Dokter gigi juga akan memeriksa akar gigi untuk menghilangkan jaringan yang mati atau hancur. Upaya pencegahan terakhir adalah membuat sebuah lubang di gigi untuk menghilangkan infeksi dan berusaha menghilangkan jaringan yang mati. Pengobatan yang dilakukan untuk gigi bengkak dan bernanah adalah dengan antibiotik untuk melenyapkan infeksinya dan kemudian mencabut gigi yg sakit. Anda tidak seharusnya membiarkan ini terjadi karena gigi yang bengkak dan bernanah bisa membuat tulang rahang anda hancur.


http://doktermu.com/perawatan-mulut-dan-gigi/66-gigi-bengkak-dan-bernanah

JENIS-JENIS KECACATAN DAN PENYAKIT YANG SIFATNYA HEREDITER (KETURUNAN)

6 komentar

1.      Kecacatan dan Penyakit Menurun yang Tidak Terpaut Kromosom Seks
A.    Albinisma (bulai)
Albinisma mengakibatkan individu mengalami kelainan kulit tubuh yang disebut albino. Albino merupakan kelainan genetika yang ditandai dengan adanya abnormalitas pigmentasi kulit dan organ tubuh lainnya serta penglihatan yang sangat peka terhadap cahaya. Abnormalitas pigmentasi ini terjadi karena tubuh tidak mampu mensintesis enzim yang diperlukan untuk mengubah asam amino tirosin menjadi 3,4 dihidro fenilalanin, yang selanjutnya akan diubah menjadi pigmen melanin. Akibatnya, rambut dan kulitnya berwarna putih atau bule.
Kelainan ini dikendalikan oleh gen resesif, yang tidak terpaut seks. Cacat albino mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Pigmentasi (pewarnaan) kulit dan organ tubuh lainnya tidak normal,
b.      Mempunyai penglihatan yang sangat peka terutama terhadap cahaya berintensitas tinggi.
Seorang anak albino dapat lahir dari pasangan berikut ini:
a.       Suami istri normal yang kedua-duanya heterozigot (carier),
b.      Suami istri yang salah satunya albino, sedangkan yang lain heterozigot (carier),
c.       Pasangan suami istri yang keduanya albino.
Jadi, apabila sepasang suami istri keduanya normal, tetapi mempunyai anak albino kemungkinan kedua suami istri tersebut heterozigot (carier).

B.     Polidaktil
Polidaktil adalah kelainan genetika yang ditandai banyaknya jari tangan atau jari kaki melebihi normal, misalnya jari tangan atau jari kaki yang berjumlah enam buah. Polidaktil dapat terjadi pada kedua jari tangan (kanan atau kiri) atau salah satu saja.


C.     Fenilketuoria (FKU)
Fenilketuoria adalah kelainan genetika karena tubuh tidak mampu melakukan metabolisme fenilalanin. Akibatnya, fenilalanin tertimbun dalam darah dan dibuang bersama urine. Penderita fenilketuoria mengalami keterbelakagan mental dan ber-IQ rendah. Secara fisik penderita fenilketuoria bermata biru, berambut putih, dan kulitnya mirip penderita albino.
Pada orang normal, senyawa FKU tidak ditemukan pada urinnya. Adanya senyawa FKU disebabkan tidak adanya enzim tertentu yang bertugas mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Umunya anak yang mengalami penyakit ini berasal dari pasangan yang keduanya normal heterozigot (carier).

D.    Kemampuan mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)
Phenylthiocarbamida (PTC) yaitu senyawa kimia yang rasanya pahit. Sebagian besar orang dapat merasakan rasa pahit PTC disebut pengecap atau taster, sedangkan lainnya tidak dapat merasakan pahit disebut nontaster atau buta kecap.

E.     Thalassemia
Thalassemia merupakan kelainan genetika karena rendahnya pembentukan hemoglobin. Hal ini mengakibatkan kemampuan eritrosit untuk mengikat oksigen (O2) rendah. Thalassemia diakibatkan karena ketidak beresan sintesis salah satu rantai globin, yaitu kesalahan transkripsi mRNA dalam menerjemahkan kodon untuk asam amino globin. Tak jarang penyakit ini mengakibatkan kematian pada penderitanya.

F.      Dentinogenesis imperfecta
Dentinogenesis imperfecta adalah kelainan pada gigi, yaitu keadaan tulang gigi berwarna putih seperti air susu. Anak yang menderita penyakit ini bisaanya berasal dari ayah yang normal tapi ibu yang menderita dentinogenesis.

G.    Retinal Aplasial
Retinal Aplasial adalah kelainan pada mata yang mengakibatkan penderita mengalami kebutaan sejak lahir. Bisaanya penyakit ini diturunkan dari ibu yang normal tapi ayah yang menderita retina aplasial.

H.    Katarak
Katarak adalah kelainan mata, yaitu kerusakan pada kornes mata. Katarak dapat mengakibatkan kebutaan. Anak yang menderita penyakit ini biasaanya berasal dari orangtua yang salah satunya normal, sedangkan yang lain homozigot (penderita).

I.       Botak
Ekspresi gen penyebab botak dibatasi oleh jenis kelamin. Hal ini berarti dengan genotip yang sama tetapi terdapat pada jenis kelamin yang berbeda akan menimbulkan fenotip yang berbeda. Karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang mampu amenghalagi kebotakan.

J.       Brachydactily (jari pendek)
Penderita Brachydactily memiliki jari-jari yang pendek karena tulang-tulang palanges (ruas jari)nya pendek. Apabila gen-gen ini berada dalam homozigot dominan maka akan letal (penderita berat), dalam heterozigot menderita brachydactily, sedangkan dalam keadaan homozigot resesif adalah normal.

K.    Cystinuria
Cystinuria terjadi karena terlalu banyak ekskresi asam amino sistein yang sukar larut sehingga terjadi penimbunan yang membentuk batu ginjal. Kelainan ini terjadi secara semi dominan. Individu homizigot dominant adalah penderita berat. Individu heterozigot mengekskresikan sistein tapi tidak membentuk batu ginjal, sedangkan homozigot resesif adalah normal.

2.      Kecacatan dan Penyakit Menurun yang Terpaut Kromosom Seks
A.    Buta warna
Penyakit buta warna ditentukan oleh gen resesif terpaut seks (terpaut pada kromosom X). penyakit buta warna yang dikenal saat ini adalah sebagai berikut:
-          Buta warna parsial (sebagian)
Penderita buta warna parsial hanya tidak dapat mengenal warna tertentu saja, dan bisaanya adalah warna-warna dasar seperi merah, hijau, kuning.
-          Buta warna total
Lain dengan buta warna parsial, penderita buta warna total tidak dapat membedakan semua jenis warna cahaya. Dalam penglihatannya, alam ini hanya tampak seperti film hitam putih saja.
Pewarisan sifat buta warna dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       Sifat buta warna yang diderita seorang laki-laki akan diwariskan kepada seluruh anak perempuannya, dan tidak kepada anak laki-lakinya.
b.      Apabila pasangan suami istri normal, kemudian mempunyai anak laki-laki buta warna dapat dipastikan bahwa sifat buta warna tersebut diwarisi dari ibunya.
c.       Seorang perempuan buta warna dapat lahir dari pasangan ibu carier dan bapak buta warna, atau bapak dan ibu yang keduanya buta warna.
d.      Seorang ibu yang buta warna apabila melahirkan anak laki-laki seluruhnya akan buta warna.
e.       Kenyataan menunjukkan bahwa laki-laki penderita buta warna lebih banyak daripada perempuan.

B.     Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan pada darah, ditandai dengan darah yang keluar dari pembuluh darah sukar membeku ketika terjadi luka. Orang pertama yang diduga pembawa (carier) gen penyebab hemofilia pada keluarga kerajaan Inggris adalah Ratu Victoria (Inggris).
Perempuan hemofilia hanya ada secara teoritis, sebab seorang perempuan hemofilia letal, mungkin sudah mati sejak masih dalam kandungan yaitu pada saat masih berbentuk embrio. Oleh sebab itu tidak pernah dijumpai perempuan yang menderita hemofilia, namun yang ada adalah perempuan dengan gen pembawa (carier) hemofilia.
Pewarisan sifat hemofilia dapat disimpulkan sebagai berikut
a.       Seorang laki-laki hemofilia dapat lahir dari pasangan ibu carier dan bapak normal, dan dari ibu carier dan bapak hemofilia.
b.      Seorang ayah yang hemofilia tidak akan mewariskan sifat hemofilia kepada anak laki-lakinya, tetapi akan mewariskan sifat hemofilia kepada seluruh anak perempuannya.

C.     Hypertrichosis
Hypertrichosis yaitu tumbuhnya rambut pada bagian-bagian tertentu di tepi daun telinga. Penyakit ini diwariskan melalui kromosom seks yang terangkai pada kromosom Y. sifat keturunan yang timbul karena pengaruh gen terangkai Y ini dinamakan holandrik dan gennya disebut gen holandrik.
Karena sifat ini diwariskan pada kromosom Y, maka dapat disimpulkan bahwa sifat keturunan ini hanya diwariskan dari seorang ayah kepada anak laki-laki saja. Jadi, anak-anak dari pasangan suami hypertrichosis dan wanita normal, akan melahirkan anak-anak wanita normal dan anak laki-laki yang menderita hypertrichosis. Penyakit hypertrichosis sering dijumpai pada bangsa India dan Pakistan.

MENGHINDARI PENYAKIT MENURUN
Gen yang membawa penyakit menurun pada manusia sukar dilacak. Maka cara untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai penyakit atau cacat menurun atau tidak, dapat dipelajari dengan pedigree (peta silsilah).
Menghindari munculnya penyakit menurun pada generasi selanjutnya adalah sangat penting, sebab bila setiap keluarga terdiri atas individu-individu sehat maka, maka seluruh masyarakat akan sehat pula.
Usaha perbaikan sosial melalui penggunaan hukum-hukum hereditas disebut eugenetika. Sedang uasaha perbaikan sosial melalui pengelolaan lingkungan seperti pendidikan, peningkatan gizi, perbaikan tempat tinggal, olehraga dan rekreasi disebut eutenik.
Berbagai saran para ahli genetika dalam rangka aplikasi eugenetika, antara lain:
a.       Hindarilah pernikahan antara sesama keluarga yang masih dekat hubungan darahnya. Hal itu untuk mencegah terjadinya rekombinasi gen-gen yang menimbulkan cacat atau penyakit yang bersifat resesif.
b.      Semua masyarakat terutama generasi muda perlu memahami hukum hereditas.
c.       Sedapat mungkin janganlah menikahkan orang-orang yang sakit jiwa atau mengalami gangguan mental seperti idiot, imbesil, dan debil.
d.      Sebelum membentuk rumah tangga, sebaiknya diadakan pemeriksaan terhadap calon-calon tentang kesehatan dan asal-usul mereka.
e.       Tetap memelihara kesehatan badan dan mental (jiwa).

JENIS-JENIS GANGGUAN MOTORIK DAN ORTOPEDI

0 komentar


1.      Cerebral Palsy (CP)
Cerebral Palcy merupakan golongan gangguan motorik dan ortopedi yang sitem kelainannya terletak pada kerusakan sistem persyarafan.
Cerebral Palsy secara harfiah terdiri dari 2 kata yaitu “Cerebral” yang berarti “otak” dan Palsy yang berarti “kekauan” (Assjari, 1996 : 36).
            Sehingga berdasarkan arti katanya Cerebral Palcy berarti kekauan karena sebab-sebab yang terletak di dalam otak. Sebenarnya tidak seluruh bagian otak yang rusak, hanya bagian-bagian tertentu saja yang mengalami kelainan, dan bagian otak yang mengalami kelainan menentukan jenis cerebral palcy yang terjadi. Kerusakan otak yang telah terjadi tidak mungkin dapat pulih tetapi juga tidak bertambah parah tetapi kelainan pada posisi tubuh, gerakan-gerakan ritmis atau masalah-masalah kehidupan lainnya bisaa menjadi semakin parah.
            Untuk meminimalisir semakin parahnya kelainan-kelainan pada anak cerebral palcy akan lebih baik bila kita mengenali gejala anak cerebral palcy sejak bayi baru dilahirkan. Gejala-gejala tersebut antara lain:
  1. Waktu lahir, bayi yang mengalami cerebral palcy tampak lemas dan lunglai dan tidak atau sedikit sekali melakukan pergerakan.
  2. Bayi sulit mengisap atau menelan/berlanjut kepada masalah makan.
  3. Perkembangan kontrol badan dan kaki yang lambat (disbanding anak normal). Misalnya lambat menegakkan kepala, duduk atau berjalan, tubuhnya mungkin sangat lemas atau sangat kaku sehingga akan kesulitan dalam merawat bayi tersebut.
  4. Perkembangan gerak memegang yang khas terutama dalam posisi berbaring, kadang anak hanya menggunakan satu tangan atau kadang tangannya sangat kaku sehingga anak kadang salah untuk meraih sesuatu yang berada di hadapannya.
Pada anak yang lebih besar, identifikasi cerebral palcy bisa dilihat dari kesulitan anak dalam berkomunikasi, gangguan kecerdasan, gangguan panca indera, gangguan keseimbangan, gangguan mengontrol gerakan tubuh sampai kepada adanya gerakan-gerakan abnormal yang terjadi tanpa disadari atau adanya gerakana ritmis yang terus menerus.
            Berdasarkan bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan dari cerebral palcy dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
  1. Hemiplegi (kelainan pada satu sisi yang vertical)
  2. Panaplegi (kelainan pada kedua anggota gerak bawah)
  3. Diplegia (kelainan pada kedua anggota gerak atas)
  4. Quadriplegi/Tetraplegi (kelainan pada kedua anggota gerak atas dan kedua nggota gerak bawah)
Ada beberapa jenis cerebral palcy yang mana setiap jenis memperlihatkan ciri yang berbeda-beda. Jika dilihat dari gejala pergerakan otot maka Cerebral Palcy terbagi menjadi:
a)      Spastik
Anak spastik mengalami kekauan atau ketegangan otot yang terutama timbul jika  otot-otot tersebut akan digerakkan serta bertambah parah jika anak gelisah, marah, takut, terkejut, atau tidak tenang. Sebaliknya akan berkurang saat anak tenang atau tidur. Kekauan/kekejangan bisa terjadi pula pada organ-organ bicara seperti lidah, pita suara dan rahang sehingga anak mengalami gangguan berkomunikasi.
Posisi Khas Anak Spastik
-       Saat Berdiri
Anggota gerak bawah menjadi kaku atau kaki menyilang seperti gunting
-      Posisi tubuh saat anak berbaring
Kepala terputar ke satu sisi, anggota gerak kaku, dan anggota gerak atas tertekuk.
 b)     Rigid
Anak rigid mengalami gejala yang sangat khas, gerakannya sangat kaku, lambat dan tertahan-tahan mirip gerakan robot. Anak rigid benar-benar mengalami kesulitan untuk dapat melakukan mobilisasi/berpindah tempat dengan baik.
c)      Ataxia
Gangguan keseimbangan tubuh merupakan ciri khas pada anak-anak ataxia sehingga sulit untuk dapat duduk, berdiri dan berjalan, gaya berjalan anak ataxia seperti orang mabuk, sempoyongan seperti hendak terjatuh, sehingga untuk mengatasinya anak ataxia akan berjalan membungkuk dengan kedua kaki melebar.
d)     Tremor
Tremor berarti gemetar. Anak tremor memperlihatkan gejala adanya getaran-getaran halus yang umumnya terjadi pada tangan atau jari-jari tangan, getaran-getaran tersebut terjadi dengan sendirinya dan tidak disadari oleh anak serta kadang dapat juga terjadi pada organ bicara dan organ-organ penglihatan yang mengakibatkan gangguan bicara dan gangguan penglihatan.
 e)      Campuran
Gangguan gerak tipe campuran pada anak Cerebral Palcy berarti anak mengalami dua atau tiga jenis kelainan misalnya anak menderita spastik dan athetoid atau anak menderita spastik dan tremor.
Faktor-faktor penyebab terjadinya cerebral palcy menurut Werner  (2002 : 113) terbagi menjadi 3 bagian yaitu “sebab-sebab sebelum kelahiran (prenatal), sebab-sebab sekitar waktu kelahiran (perinatal/natal), dan sebab-sebab setelah kelahiran (postnatal).”
1)      Sebab-sebab sebelum kelahiran (prenatal)
-      Infeksi yang dialami ibu ketika hamil, ada beberapa infeksi yang membawa resiko pada janin terutama pada kehamilan trimester pertama. Infeksi virus itu antara lain infeksi Cytomega Virus (CMV), Rubella, Herpes Zoster dan Varicella,
-      Infeksi parasit Taxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit taksoplasmosis.
-      Perbedaan ketidak cocokan Rh darah ibu dan anak.
-  Penyakit-penyakit yang diderita ibu seperti diabetes atau toksemia (keracunan kehamilan).
-      Herediter atau diturunkan (jarang terjadi).
-      Penyebab-penyebab lain yang belum diketahui.
2)      Sebab-sebab sekitar waktu kelahiran (perinatal/natal)
-     Kekurangan Oksigen (O2) waktu lahir (Anoxia) yang mengakibatkan bayi lahir biru dan lunglai dengan kerusakan otak.
-      Cedera otak waktu lahir, bisaanya karena faktor-faktor penyulit kelahiran.
-      Kelahiran prematur.
3)      Sebab-sebab setelah lahir (postnatal)
-      Trauma yang secara langsung mengenai otak, misalnya karena terjatuh.
-      Infeksi yang menyerang otak sepeti Encephalitis dan Meningitis.
-     Kekurangan oksigen dalam waktu yang cukup lama. Misalnya karena tenggelam atau keracunan gas.
Melihat amat beragamnya faktor-faktor penyebab yang dapat menimbulkan Cerebral Palsy, maka jenis Cerebral Palsy ini merupakan jenis gangguan motorik dan ortopedi yang paling banyak ditemukan dibanding jenis anak gangguan motorik dan ortopedi yang lainnya.

2.      Poliomyelitis
Poliomyelitis merupakan golongan gangguan motorik dan ortopedi yang sistem kerusakannya terletak pada sumsum tulang belakang (Medulla Spinalis).
Virus polio bisaanya bisanya menyerang anak-anak ehingga penyakit ini disebut “penyakit lumpuh anak-anak” (infantile penalysis). Nurrachim (1985 : 81) mengatakan bahwa “penyakit polio merupakan suatu penyakit virus akut, timbul secara sporadik dan epidemik dengan karakteristik berbagai derajat kerusakan sel saraf dengan lokalisasi khusus yaitu cornu anterior, medulla spinalis, dan medulla oblongata.
          Penyakit polio paling sering menyerang bayi dari usia 8 bulan sampai 24 bulan meski kadang menyerang pula anak usia 4 atau 5 tahun bahkan jika sanitasi lebih baik dalam epidemik polio cenderung menyerang anak-anak yang lebih besar/remaja. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan tinggal serta berkembang biak dalam saluran cerna, kelenjar-kelenjar limfe, hati dan limpe.
          Virus polio dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
-          Tipe 1 Brunshile
-          Tipe 2 Langsing
-          Tipe 3 Leon
Berat ringannya gejala klinik yang timbul tergantung pada beberapa hal, diantaranya:
a.   Derajat kekebalan tubuh individu. Mereka yang pernah mendapat vaksinasi poilo atau pernah kontak dengan penderita polio sebelumnya tapi tidak sampai jatuh sakit bisaanya memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit ini.
b.    Jenis virus polio. Makin banyak dan makin ganas virus polio yang menyerang bisaanya makin berat kerusakan syaraf yang ditimbulkannya.
c.    Faktor penderita:
-     Anak lelaki lebih sering terjangkit dibanding anak perempuan.
-    Makin tua usia makin berat gejala klinik.
-    Kelelahan, operasi, suntikan, dan trauma dapat memperberat gejala klinik.
Masa tunas virus polio antara 7-14 hari (kadang lebih singkat sekitar 3 hari, tapi bisa lebih panjang sekitar 35 hari). Infeksi polio dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada bayi dan anak-anak.
Sanitasi lingkungan yang baik, pemberian imunisasi dan pemberian gizi yang baik terbukti telah mampu menurunkan penyebaran virus polio (Werner, 2002 : 74). Bagi anak yang telah terinfeksi virus polio dan sehingga mennyebabkannya menjadi lumpuh permanen, maka ia memerlukan rehabilitasi dan terapi yang tepat dengan pemberian alat bantu ambulasi yang sesuai dengan kondisi fisiknya.

3.      Muscle Dystrophy (MD)
Muscle Dystrophy merupakan golongan gangguan motorik dan ortopedi yang sistem kelainannya terletak pada otot-ototnya.
Muscle Dystrophy secara harfiah terdiri dari 2 kata yaitu “Muscle” yang berarti “otot” dan  “Dystrophy “ yang berarti “tidak berkembang”.
Sehingga menurut (Assjari, 1996 : 45) diartikan sebagai jenis penyakit otot yang mengakibatkan otot tidak dapat berkembang.
         Pengertian berkembang bukan berarti otot-ototnya tidak dapat membesar tetapi otot-ototnya semakin melemah. Penyakit ini dikenal pula dengan istilah “Musculorum Dystrophia Progresiva” dikarenakan penyakit ini bersifat “Progresif” berkaitan dengan kondisi fungsi otot anak muscle dystrophy dari bulan demi bulan serta tahun demi tahun menjadi semakin melemah akhirnya kecacatan anak akan semakin parah. Yang dirasakan perubahannya itu secara terus menerus dan berkelanjutan.
         Sifat kelumpuhan yang dialami anak-anak muscle dystrophy berbeda dengan yang dialami anak-anak gangguan motorik dan ortopedi lainnya. Kelainan pada anggota gerak anak muscle dystrophy bersifat simetris, yang berarti kelumpuhan bisaanya mengenai kedua tangan atau kedua kaki, meskipun mayoritas anak muscle dystrophy mengalami kelumpuhan pada kedua anggota gerak bawahnya.
         Kelainan muscle dystrophy lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibanding anak perempuan. Tanda-tanda awal yang dapat dikenali pertama kali tampak pada saat anak berusia 3 sampai 5 tahun. Hal ini berdasarkan pendapat Assjari yang mengatakan bahwa “tanda-tanda anak menderita muscle dystrophy baru kelihatan setelah anak berusia 3 tahun melalui gejala yang tampak yaitu gerakan-gerakan yang lambat” (1996 : 45).
          Untuk mengetahui seorang anak menderita muscle dystrophy ialah dengan mengamati anak saat duduk, berdiri dari duduk atau berdiri dari jongkok. Karena pada saat duduk, tulang punggung anak lebih melengkung ke depan seperti membungkuk. Kadang anak duduk dengan menahan berat badannya menggunakan kedua tangannya. Saat bangkit dari duduk kadang anak harus mengangkat badan dengan bantuan kedua tangannya, demikian pula untuk bangun dari lantai atau jongkok anak mengangkat pahanya dengan bantuan tangannya. Sehingga tampak sedang memanjat tubuhnya sendiri. Hal ini disebabkan karena kelemahan pada bagian otot pahanya.
          Kelemahan otot pertama terjadi pada kaki, bagian depan paha, panggul, perut, bahu dan siku. Kemudian mengenai tangan, wajah dan otot-otot leher (Werner, 2002 : 136). Kelemahan otot akan terus berlanjut secara bertahap, bisaanya sebagian besar anak muscle dystrophy tidak mampu lagi berjalan saat berusia 10 tahun.
         Faktor penyebab terjadinya muscle dystrophy sampai saat ini belum diperoleh kesepakatan dari para ahli. Tetapi yang paling dipercaya sebagai faktor penyebab muscle dystrophy ialah karena faktor genetik. Werner (2002 : 137) mengatakan bahwa “Berdasarkan hasil penelitian, 2 dari 3 keluarga yang menderita muscle dystrophy ada riwayat penyakit ini diantara para anggota keluarga laki-laki dari pihak ibu.”
         Dari pernyataan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa ibu merupakan orang yang membawa gen penyebab (carier) muscle dystrophy pada anak laki-lakinya.
Tetapi pada kenyataannya, adapula anak perempuan yang mengalami muscle dystrophy. Assjari (1996 : 45) mengatakan bahwa “jika dibandingkan jumlah anak muscle dystrophy yang laki-laki dan perempuan, ternyata penderita laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan. Hal ini tidak berarti anak perempuan tidak ada yang terkena muscle dystrophy, ada tetapi pada muscle dystrophy jenis tertentu.”
         Ada 2 tipe muscle dystrophy yang biasa ditemui, yaitu:
1)  Tipe pseudohypetropic (duchenne) adalah tipe yang paling umum dan hanya dijumpai pada anak laki-laki. Ciri-ciri yang nampak adalah kelumpuhan terjadi pada otot-otot pinggang, bahu, kaki, dan tangan. Anak bisaanya meninggal sebelum usia remaja.
2)      Tipe facio scapulo humeral adalah tipe muscle dystrophy yang juga dijumpai pada anak perempuan selain anak laki-laki. Kelumpuhan tipe ini lebih nampak jelas pada otot-otot bahu dan otot-otot tangan daripada yang terjadi pada otot-otot kaki serta otot-otot wajah.
Secara medis, belum ada obat yang ditemukan yang dirasa dapat menolong untuk menyembuhkan anak muscle dystrophy bahkan terapi khusus atau latihan-latihan tidak dapat menghentikan kondisi otot yang makin hari makan melemah. Dukungan keluarga dirasakan akan sangat membantu anak melalui hidup penuh kebahagiaan meskipun dengan keterbatasan fisik dan perkiraan rentang usia yang juga terbatas.

1.      Karakteristik Fisik
1.      Karakteristik Fisik
a.       Gejala yang nampak:
-          Cerebral Palcy
a)      Spastik: Kelainan fisik ditandai dengan kekakuan atau ketegangan otot.
b)      Athetoid: Kelainan fisik ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang tidak terkontrol.
c)      Ataxia: Kelainan fisik ditandai dengan keseimbangan tubuh yang buruk.
d)     Tremor: Kelainan fisik ditandai dengan adanya gerakan-gerakan pada tubuh yang menyerupai getaran-getaran.
e)      Rigid: Kelainan fisik ditandai dengan kekakuan yang sangat pada tubuh, gerakannya lambat dan tertahan-tahan mirip robot.

b.      Bagian-bagian tubuh yang terkena
Kelainan Cerebral Palcy bisaanya mengenai bagian tubuh secara simetris dengan pola-pola yang khas. Seperti pada:
-          Hemiplegi, kelainan pada satu sisi yang vertical
-          Panaplegi, kelainan pada kedua anggota gerak bawah
-          Diplegia, kelainan pada kedua anggota gerak atas
-          Quadriplegi/Tetraplegi, kelainan pada kedua anggota gerak atas dan kedua nggota gerak bawah
Gejala penyerta pada anak Cerbral palsy
Kekauan otot pada anak cerebral palsy dapat mengakibatkan terjadinya kontraktur (pemendekan otot dan berkurangnya ruang gerak sendi). Lama kelamaan otot-otot yang berfungsi menekuk anggota gerak menjadi makin memendek dan akhirnya anggota gerak tidak dapat dilururskan lagi bahkan pada saat otot-otot mengendur, kontraktur dapat dicegah dengan koreksi posisi.

-          Poliomyelitis
Kelumpuhan karena virus polio dapat mengenai otot-otot tubuh mana pun (paling umum pada anggota gerak bawah). Kelumpuhan polio adalah kelumpuhan jenis lunglai (tidak kaku).
Bagian-bagian tubuh yang terkena
Kelumpuhan pada anak polio memperlihatkan pola yang asimteris dan tidak teratur.
Gejala penyerta pada anak poliomyelitis
Komplikasi yang timbul setelah timbulnya kecacatan (kelayuhan) pada anak-anak polio diantaranya ialah kontraktur persendian yang akan makin parah jika salah penanganan pada anak saat sakit.

-          Muscle Dystrophy
Gejala yang nampak
Karakteristik fisik anak muscle dystrophy dimulai saat anak berumur 3-5 tahun dengan tanda timbulnya kelumpuhan sebagai akibat melemahnya kondisi otot yang akan bertambah parah dari hari ke hari. Kelainan muscle dystrophy belum dapat diobati hingga kini bahkan terapi atau latihan-latihan khusus tidak dapat menghentikan kondisi makin melemahnya otot-otot. Pada kondisi klimaks, anak muscle dystrophy akan menggunakan kursi roda untuk ambulasi sehari-hari.
Gejala penyerta pada anak muscle dystrophy. Paling fatal jika gejala penyerta kondisi muscle dystrophy mengenai otot jantung dan pernapasan.
Werner (2002 : 136) menyatakan bahwa “anak bisaanya meninggal sebelum usia 20 tahun karena gagal jantung atau radang paru-paru.”
Karakteristik lain pada penderita muscle dystrophy adalah sulit buang air besar sehingga memerlukan diet makanan.
Scoliosis, lordosis, atau kyposis akan memperparah kondisi fisik anak muscle dystrophy sebagai akibat terjadinya kelemahan otot-toto punggung, perut dan dada.


a.     

Belajar Pembelajaran_Tentang Belajar

0 komentar


1.      Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud dengan belajar?
Jawab: Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Contohnya: pada siswa kelas I SD, sebelum memasuki bangku sekolah ia belum tahu cara-cara menjumlahkan angka-angka. Namun setelah mengenyam pendidikan (belajar), ia sudah mampu menjumlahkan angka-angka walaupun masih sangat sederhana. Ini bisa dikatakan sebagai belajar sebab individu tersebut menggunakan ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.      Jelaskan pandangan Skinner tentang ciri-ciri belajar!
Jawab: Menurut Skinner ciri-ciri belajar yaitu bahwa belajar merupakan suatu perilaku. Oleh karena itu pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan hal-hal berikut:
a.       Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar,
b.      Respons si pebelajar, dan
c.       Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.

3.      Guru memiliki peranan dalam acara pembelajaran, sebutkan:
Jawab: Di antaranya yaitu:
a.       Membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap, dan menyeluruh.
b.      Meningkatkan diri untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh.
c.       Bertindak sebagai guru yang mendidik.
d.      Meningkatkan profesionalitas keguruan.
e.       Melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan belajar, dan kondisi sekolah setempat dalam rangka peningkatan mutu belajar.
f.       Dalam berhadapan dengan siswa, guru berperan sebagai fasilitas belajar, pembimbing belajar, dan pemberi balikan belajar. Dengan adanya peran-peran tersebut, maka sebagai pembelajar guru adalah pembelajar sepanjang hayat (Winkel, 1991; Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Telfer, 1987).

4.      Prinsip-prinsip belajar dalam usaha meningkatkan belajar siswa maupun guru!
Jawab: Prinsip-prinsip belajar dalam usaha meningkatkan belajar siswa maupun guru yaitu:
a.       Perhatian dan motivasi
b.      Keaktifan
c.       Keterlibatan langsung / berpengalaman
d.      Pengulangan belajar
e.       Tantangan
f.       Pemberian balikan dan penguatan belajar
g.      Adanya perbedaan individual dan perilaku belajar.

5.      Mengapa prinsip-prinsip belajar beraplikasi bagi siswa dan guru? Jelaskan pendapat Anda!
Jawab: Menurut kami, prinsip-prinsip belajar beraplikasi bagi siswa dan guru, sebab dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan adanya prinsip-prinsip belajar. Sebab dalam proses belajar mengajar tidak dapat dilakukan sembarangan dan prinsip-prinsip belajar pulalah yang dapat membimbing seorang pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya prinsip-prinsip belajar maka guru dapat memilih tindakan yang tepat agar dapat meningkatkan proses belajar siswa. Sedangkan prinsip belajar beraplikasi bagi guru, sebab prinsip-prinsip belajar tersebut berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Di mana seluruh aspek tersebut terjadi di dalam proses belajar mengajar. Sehingga siswa harus mengaplikasikan prinsip-prinsip belajar agar berhasil dalam proses pembelajarannya.

6.      Tiga komponen utama dalam motivasi, yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Jelaskan makna tiga hal tersebut!
Jawab: Kebutuhan dalam motivasi bermakna bahwa seseorang akan termotivasi terhadap sesuatu apabila hal tersebut dirasakan sesuai dengan kebutuhannya. Dengan adanya rasa butuh itulah yang diperlukan dalam kesehariannya, maka akan membuat seseorang merasa termotivasi. Dorongan dalam motivasi bermakna bahwa seseorang akan termotivasi terhadap sesuatu apabila ia merasakan dorongan atau semangat yang datang baik dari dirinya maupun dari luar dirinya (lingkungan). Dorongan yang diberikan kepadanya akan membuatnya semakin termotivasi untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu. Tujuan dalam motivasi bermakna bahwa seseorang akan termotivasi terhadap sesuatu apabila ia memiliki tujuan yang hendak dicapainya dari sesuatu hal yang dipelajari atau dikerjakannya. Semakin jelas tujuan yang akan dicapai akan membuat seseorang semakin termotivasi untuk mencapai hal tersebut.

7.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik dan intrinsik!
Jawab: Motivasi ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada di luar perbuatan atau tidak ada hubungan langsung dengan perbuatan yang dilakukannya, tetapi menjadi penyertanya. Sedangkan motivasi intrinsik adalah tenaga pendorong terhadap perilaku seseorang yang timbul dari dalam dirinya sendiri yang aman timbul dengan sendirinya dan tanpa paksaan dari orang lain atau dari lingkungannya.

8.      Jelaskan bahwa motivasi belajar berpengaruh atas keberhasilan siswa!
Jawab: Motivasi belajar tentu saja berpengaruh terhadap keberhasilan siswa sebab motivasi memiliki urgensi (pentingnya) sebagai berikut:
a.       Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
b.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.
c.       Mengarahkan kegiatan belajar.
d.      Membesarkan semangat belajar.
e.       Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan.
Dari mengetahui pentingnya motivasi belajar maka kita akan mengetahui bahwa hal tersebut yang menentukan keberhasilan siswa di dalam belajar. Dan karena adanya motivasi inilah yang membuat siswa meraih keberhasilan.

9.      Jelaskan pernyataan bahwa CBSA merupakan upaya memaksimalkan keterlibatan intelektual, emosional, dan fisik siswa dalam proses belajar!
Jawab: Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) seperti yang kita ketahui sendiri, tujuannya menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa dituntut mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa pengarahan yang berlebih dari pendidik. Hal ini otomatis melatih sumber daya peserta didik seperti intelektual, emosional, dan fisik siswa menjadi lebih maksimal, karena siswa harus dapat mengandalkan dirinya sendiri.

10.  Mengapa konsep pendidikan seumur hidup dijadikan rasionalisasi penerapan CBSA!
Jawab: Sebab pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang itu bersifat sementara yang mana dalam artian bahwa untuk pendidikan itu berlaku seumur hidup. Kita harus mencari ilmu itu sendiri yang seperti kata pepatah mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Di mana dalam mencari ilmu itu sendiri diperlukan keaktifan dari siswa itu sendiri yang lebih dikenal dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

11.  Sebutkan sekurang-kurangnya lima keuntungan bagi siswa dalam pembelajaran individual!
Jawab:
1.      Pemberian kesempatan dan keleluasaan siswa untuk belajar berdasarkan kemampuan sendiri.
2.      Pengembangan kemampuan tiap individu secara optimal. Di mana tiap individu memiliki paket belajar sndiri-sendiri, yang sesuai dengan tujuan belajarnya secara individual juga.
3.      Pada pembelajaran secara individual, tanggungjawab siswa untuk belajar sendiri sangat besar.
4.      Kedudukan guru dalam pembelajaran secara individual juga menciptakan hubungan terbuka dengan siswa yang bertujuan menimbulkan perasaan bebas dalam belajar.
5.      Program pembelajaran individual berorientasi pada pemberian bantuan kepada setiap siswa agar ia dapat belajar secara mandiri.

12.  Jelaskan perbedaan pembelajaran dengan strategi ekspositori dan strategi inkuiri!
Jawab: Pembelajaran dengan strategi ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru, tujuan utamanya adalah “memindahkan” pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada siswa. Peranan guru sebagai: penyusun program pembelajaran, pemberi informasi yang benar, pemberi fasilitas yang baik, dan seterusnya. Peranan siswa yang penting yaitu pencari informasi yang benar, pemakai media dan sumber yang benar, menyelesaikan tugas yang sehubungan dengan penilaian guru, dan pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan/tes buatan guru. Sedangkan pembelajaran dengan strategi inkuiri yaitu pengajaran yang mengharuskan siswa aktif mengolah pesan sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai. Evaluasi hasil belajar model inkuiri meliputi: keterampilan pencarian dan perumusan masalah, keterampilan pengumpulan data/informasi, keterampilan meneliti, keterampilam menarik kesimpulan dan laporan.

13.  Jelaskan perbedaan antara tes, evaluasi, pengukuran, dan penilaian!
Jawab:
×        Tes merupakan alat/instrumen evaluasi belajar.
×        Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, untuk kerja proses, orang, obyek dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
×         Pengukuran lebih menekankan kepada proses penentuan kualitas sesuatu melalui membandingkan dengan satuan ukuran tertentu.
×        Penilaian menekankan kepada proses pembuatan keputusan terhadap sesuatu ukuran baik-buruk yang bersifat kualitatif.

14.  Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh evaluasi yang baik?
Jawab:
a.       Kesahihan (validitas), diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.
b.      Kehandalan, menyangkut masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.
c.       Kepraktisan, dalam evaluasi kepraktisan diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasikan/memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya.

15.  Apa perbedaan antara evaluasi hasil belajar dengan evaluasi pembelajaran?
Jawab: Evaluasi hasil belajar adalah proses untuk menetukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran.

16.  Sebutkan faktor intern dan ekstern yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa!
Jawab:
v  Faktor intern:
a.       Sikap terhadap belajar
b.      Motivasi belajar
c.       Konsentrasi belajar
d.      Mengolah bahan belajar
e.       Menyimpan perolehan hasil belajar
f.       Menggali hasil belajar yang tersimpan
g.      Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
h.      Rasa percaya diri siswa
i.        Intelegensi dan keberhasilan belajar
j.        Kebiasaan belajar
k.      Cita-cita siswa
v  Faktor ekstern:
a.       Guru sebagai pembina siswa belajar
b.      Prasarana dan sarana pembelajaran
c.       Kebijakan penilaian
d.      Lingkungan sosial siswa di sekolah
e.       Kurikulum sekolah 

17.  Suatu rumusan TIK yang lengkap memiliki berbagai unsur di dalamnya, sebutkan!
Jawab: Suatu rumusan TIK yang lengkap memiliki berbagai unsur di dalamnya yaitu Agree, Behavior, Condition, dan Degree. (A, B, C, & D).

18.  Sebutkan metode-metode mengajar yang dapat mengaktifkan siswa?
Jawab:
a.       Diskusi                                                      f. Bermain peran
b.      Pemberian tugas                                        g. Karyawisata
c.       Eksperimen                                               h. Inkuiri/penalaran
d.      Tanya jawab                                              i. Demonstrasi
e.       Simulasi

19.  Di manakah letak perbedaan kegiatan mengajar dengan kegiatan manajemen kelas?
Jawab: Kegiatan mengajar yaitu keaktifan guru dan siswa dalam menyampaikan mata pelajaran dengan memberikan pemahaman kepada peserta didik atau siswa. Sedangkan kegiatan manajemen kelas yaitu suatu keaktifan guru dalam menata ruangan agar mempengaruhi peserta didik agar aktif di dalam proses belajar di ruangan.

20.  Jelaskan fungsi guru dalam pengelolaan kelas!
Jawab:
a.       Fungsi instructional (pengajaran)
      Menyampaikan sejumlah keterangan dan fakta-faktanya kepada siswa.
      Memberi tugas
      Mengoleksi atau memeriksa tugas siswa
b.      Fungsi educational (pendidikan)
      Fungsi guru bukan hanya mengajar tapi juga mendidik.
c.       Fungsi managerial (pengolahan)
      Di samping guru berfungsi sebagai pengajar dan pendidik, guru juga berfungsi sebagai pengelola. Fungsi ini tidak terbatas di kelasnya tetapi menyangkut situasi sekolah di mana ia bertugas.

21.  Akibat-akibat apa yang mungkin terjadi terhadap disiplin kelas apabila guru memberikan hukuman kepada seluruh kelas kendatipun yang salah hanya seorang siswa?
Jawab: Akibat yang mungkin terjadi adalah siswa dalam kelas tersebut akan kapok dengan perbuatannya, sehingga kelas akan tertib dan proses belajar pembelajaran akan berjalan lancar.

22.  Apa yang dimaksud dengan tindakan preventif dan kuratif dalam pengelolaan kelas?
Jawab: Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang guru (pendidik) untuk mencegah terjadinya permasalahan di dalam kelas, sedangkan tindakan kuratif adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang guru (pendidik) ketika terjadi permasalahan di dalam kelas.

23.  Di mana letak perbedaan perencanaan pengajaran dengan PPSI dan perencanaan dengan KBK?
Jawab: Letak perbedaan perencanaan pengajaran dengan PPSI dan perencanaan dengan KBK adalah PPSI menggunakan TIU dan TIK, sedangkan model KBK tidak menggunakan kedua hal tersebut.

24.  Tulislah sekurang-kurangnya 7 cara belajar yang efisien!
Jawab:
a.       Selalu mengulangi pelajaran yang telah diterima
b.      Membuat kata kunci (key word) mengenai materi pelajaran agar mudah dalam mengingatnya.
c.       Membuat ringkasan mengenai materi pelajaran dengan menggunakan kata-kata sendiri agar mudah memahami materi tersebut.
d.      Belajar dapat pula dilakukan secara berkelompok agar terjadi tukar menukar informasi atau pengetahuan.
e.       Belajar dalam suasana tenang dan tidak bising akan mempermudah bahan pelajaran untuk dicerna.
f.       Sebaiknya membuat evaluasi sendiri agar mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman terhadap suatu materi pelajaran.
g.    Selalu berusaha untuk menyisakan waktu untuk belajar setiap harinya agar memudahkan bilaman mendekati ujian.

* * *
Ini salah satu tugas mata kuliah belajar pembelajaran dalam bentuk soal-jawab. Mudah mudahan ada manfaatnya . . .