Bismillah..
Melihat jam di sudut laptop menunjukkan angka 09.53 WITA dan
sekarang 16 November 2013.
Hari ini tidak banyak yang bisa kulakukan di rumah, sedari tadi di
depan laptop namun hanya berputar-putar tanpa arah dan tujuan di salah satu
media social yang sudah mulai sepi peminat –menurut pengamatan pribadi-. Setelah
lama berkeliling, akhirnya mata terparkir di salah satu postingan di wall yang
menunjukkan aktivitas seorang teman yang akan menghadiri sebuah undangan
pernikahan atau lebih tepatnya walimatul’ursy, begitu yang tertulis di sana. Seperti
kebiasaanku yang suka berkeliling sana-sini, kemudian kubuka event undangan itu
dan yang akan menikah adalah salah satu teman di antara deretan friendlist yang
ada.
“oh walimahannya tanggal segitu tooh, akhirnya…barakallahufiik”
kemudian kubaca tulisan yang ada di sana hingga selesai. Semalam juga melakukan hal yang sama pada
orang yang berbeda. Jadi hingga tulisan ini diurai telah ditemukan fakta bahwa
ada dua orang teman dari daftar friendlistku yang akan menikah dalam waktu
dekat #ih kayak nulis berita gini,.hadeuh..efek udah lama ndak menulis yaa
begini.
Kemudian teringat
salah satu teman sekampus yang hari ini juga melangsungkan pernikahan..jadii
jika dijumlahkan semuanya berarti tiga orang..horeeee saya sudah pandai
berhitung #tepokjidat.
Bukan kegilaan
saya yang ingin kutonjolkan dalam tulisan kali ini,.tapi kedua teman yang
menyebarkan undangan elektronik di media sosial tersebut. Biasanya di akhir
kalimat undangan tersebut akan ada nama mempelai dan biasanya berawal dari sana
petualangan dimulai. Entah saya-nya yang kurang kerjaan atau semata-mata karena
keisengan karena ini bukan kasus pertama, biasanya suka menjelajahi wall
mereka. Bukan mo kepoin mereka tapi seperti masuk ke dalam episode kehidupan orang,.sekedar
menjadi pembaca..mengangguk.. sesekali tersenyum..bergumam sendiri..kemudian
menghasilkan sebuah kesimpulan sepihak *kan menurut kacamata saya sebagai
pembaca. Biasanya wall orang-orang kan tidak memiliki settingan privasi yang
ketat sehingga postingan ataupun status-status mereka bisa dibaca orang lain
walaupun tidak terjalin pertemanan dan itulah yang menjadi bahan bacaan saya. Mungkin
menurut orang lain buat apa sih baca-baca wall orang, kayak orang ndak punya
kerjaan atau suka ngurusin urusan orang. Sekali lagi kukatakan, yang kulakukan
itu bukan mo ngurusin urusan orang lain tapi punya rasa ingin tahu tersendiri
dengan kisah orang-orang apalagi yang kelak akan menjadi sepasang suami isteri.
Tentu mereka melalui perjalanan kehidupan yang panjang hingga sampai pada
status itu, dan itulah yang biasanya terceritakan di wall mereka tanpa mereka
sadari mungkin. Menurut saya
itu seperti membaca sebuah buku dongeng, setiap judul punya cerita
masing-masing dan semuanya unik. Walaupun akun mereka mungkin terhubung satu
sama lain baru beberapa hari menjelang walimahan atau mungkin jauh sebelum itu
terjadi tapi tidak ada hal berlebihan di dalamnya. Semuanya terkesan anggun dan
itulah sisi menariknya.

Biasanya setelah walimahan mereka berlangsung,..beberapa hari
kemudian maka akan ada penegasan status bahwa telah menikah dengan ……. Naaah mulai
saat itu maka cerita yang akan muncul di wall mereka bukan lagi tentang diri
mereka masing-masing tapi mulai ada penambahan atau tag-an nama suami/isteri
mereka daan cerita mereka akan terus berlanjut hingga saya yang tidak dapat
lagi menjadi pembacanya. Rasanya ikut bahagia jika menemukan kisah teman-teman
yang sedemikian..
Di kemudian hari di saat saya tidak memiliki kesibukan seperti beberapa
hari belakangan ini maka kebiasaan di atas akan terjadi lagi..menelusuri kisah
orang-orang dari huruf yang mereka rangkai sembari sesekali kepala berfikir “kira-kira
cerita saya suatu saat akan seperti apa??apakah seperti kisah si A, si B, si C,
atau sama sekali berbeda dengan mereka???” mungkin suatu saat saya harus menjadi pembaca
atas wall ku sendiri ^^
#tak
jarang saat membaca kisah mereka terbersit rasa ‘ingin juga seperti mereka,
sepertinya indah nian‘. Tapi...teringat salah satu ayat yang mendapat tanda
khusus di salah satu lembaran mushafku “Dan janganlah kamu iri hati terhadap
apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian
yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka
usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. Annisa’: 32)
0 komentar:
Posting Komentar
G berkomentar G rameee,...yuuuuk silahkaan ^^