INI PAGIKU


Setelah melaksanakan kewajiban kepada Rabbku lalu mengambil PW alias Posisi Wuenak dengan bersandar pada tumpukan bantal dan kasur gulung sembari mata yang fungsi penglihatannya ini mulai mengalamai sedikit penurunan memandang keluar melalui jendela di hadapan yang ukuran yang cukup besar karena nangkring di situ pun sebenarnya bisa, heehee.. melihat ke luar ke arah langit mengamati perubahan warnanya yang dari gelap gulita perlahan-lahan memerah fajar dan sedikit demi sedikit selimut kelam itu akhirnya tersingkap berganti sesuatu yang bernama ‘pagi’.

Mengamati proses perubahan warna langit tersebut hampir menjadi rutinitas di awal pagi seperti ini sembari mendengarkan bunyi kletek klutuk dari ketel air listrik dan menanti makanan semalam menjadi hangat di dalam sebuah alat masa kini bernama rice cooker. Ini seperti menjadi dawai kehidupan bagi saya –sebagai anak kost- berusaha menghadirkan hidangan sederhana di setiap paginya dan hidangan langit itupun menjadi pelengkap atas semuanya. Karena dengannya saya bisa berfikir, saya bisa merasa, bahwa sejak mata saya terbuka Allah telah menurunkan nikmatNya satu persatu. Maka tidak sewajarnyalah jika saya tidak berharap senantiasa dimasukkan ke dalam orang-orang yang pandai mensyukuri ini semua.

Bunyi kletek klutuk ketel air sudah berhenti artinya air di dalamnya sudah mendidih dan saya harus beranjak dari PW ini hendak membuat asupan gizi untuk hari ini...

“Maka tidakkan mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya, dan tidak terdapat retak-retak sekalipun.”

“Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?”

MORNING ALL ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

G berkomentar G rameee,...yuuuuk silahkaan ^^