V_V

Bismillah…

Huuuuufffhhhh…beberapa hari belakangan rasanya sedang mengalami masa-masa sekarat. Sekarat semangat mungkin tepatnya tapi dengan baiknya hanya tampak olehku seorang, orang lain bahkan ade’ kecil dan rekan sekosan lain Alhamdulillah tidak mengetahui ke’sekarat’an ini. Yaaah tetap bisa senyam-senyum, tetap bisa adu canda, dan semacamnya. Tapi pas lagi punya waktu sendiri, bisa merenung lama dan akhirnya nangis kecil sendiri (G boleh nangis besar ntar mesti bikin konferensi pers).

Akhirnya pengumuman tes TOEIC dari kampus menyatakan saya belum lulus bersama 14 teman sekelas lainnya, hanya 5 orang yang dinyatakan lulus dan bisa bernafas lega karena telah memenuhi persyaratan ini. Kami-kami yang belum lulus mesti menyelesaikan dan bisa memperoleh skor TOEFL minimal 450 hingga akhir semester karena dikhawatirkan jika terus menunda akan mempersulit pada saat penyelesaian TA alias tesis. Hmmmm menerima kabar tersebut, jujur rasanya langsung nge-blank walopun dah punya rasa kalo mungkin belum lulus tapi dengan segenap hati meyakinkan diri bahwa SAYA PASTI BISA, namun sayangnya inilah yang terjadi di TKP. Mau tidak mau harus menyadari bahwa ‘tantangan’ di semester awal ini kembali bertambah. Sudah ada penambahan SKS non formal dengan bahasa sunda kini ditambah dengan bahasa inggris, kemudian tugas-tugas formal lainnya yang satu demi satu sudah berdatangan dan membayangi hingga semester ini usai.

Inikah perjalanan S2 ituuu??????

Lepas dari ke’sekarat’an kuliah, saya juga lagi rindu kampuang nan jauh di mato..rindu Makassar, rindu rumah, teman-teman, sodara(i), masakan rumah, ojek bareng bapak, huaaaaaaah….home sick di awal semester..jadi pengen pulang apalagi tugas-tugas berdatangan ke arahku jadi rasanya mau kabuuur ke rumah..

Ingat itu semua bisa bikin nangis dan hati tuuu kaya’ lemees,… bukan karena ingin melarikan diri dari tugas, insyaAllah TIDAK karena inilah jalan yang sudah saya pilih dan saya sudah memulainya hingga saya pun harus bisa menyelesaikannya dengan baik kalo perlu jayyid jiddan –ingat istilah ini dimana yaaaa- hehee… hanya saja jika kondisi seperti ini terjadi di rumah kan rasanya akan beda cerita, rumah selalu terasa memiliki energy tersendiri yang bisa membuat saya tidak mudah merasa drop, selalu bisa membuat saya berapi-api menyelesaikan tugas-tugas. Apa karena berada di rumah yang notabene ada bapak dan mama’ yang saat melihat mereka rasanya selalu bisa merasakan setiap tangkai-tangkai harapan beliau kepadaku???? Apalagi kalo bapak sudah ‘turun tangan’ ikut membantu menyediakan segala hal yang saya butuhkan, mengantar ke tempat mana yang saya perlu datangi, dan ada masakan mama’ yang selalu bisa disantap saat perut mulai minta jatah setelah kehabisan dipakai beraktivitas????? Sementara di sini hal-hal semacam itu tak bisa lagi kudapati. Pulang-pulang mendapati kamar yang kadang masih kosong kalo teman sekamar belum pulang dari kampus, kemudian menengok rice cooker apa ada nasi di dalam sana ataukah tidak, jika tidak haruslah bersegera memasak sebelum keringat dingin melanda. Ada nasi belum tentu lauknya pun sudah ada jadi harus pintar-pintar sambil jalan pulang ke kosan mampir beli lauk. Daaaan itulah sedikit perbedaan antara rumah dan kosan.

Segala hal yang berbeda itu perlu ‘adaptasi’, dan salah satunya mungkin seperti ini berada dalam situasi hati lemees mengingat segala hal di atas. Yaaaah seperti apapun kondisiku kini tetap hanya dirikulah yang bisa menguat-nguatkan diri, menyemangati diri dan tulisan ini hanyalah sebagai media untuk menggambarkan bagaimana situasiku kini. Di luar itu, saya tetap berusaha bisa survive dengan ‘tantangan’ ini. Karena saya yakin Allah tidak akan membawa saya hingga ke tahap ini jika saya dianggap tidak mampu melewatinya. Terima kasih ya Allah atas segala apa yang telah Engkau berikan, senantiasa jadikan hamba termasuk orang-orang yang pandai bersyukur baik dengan nikmat maupun ujian dan cobaan yang jika dengannya hamba bisa makin mendekatkan diri kepadaMu. Aamiin…


Seandainya setiap keinginan kita harus terpenuhi, maka kacaulah dunia.
Seandainya setiap kebutuhan n keinginan kita terpenuhi di dunia maka apa yang tersisa untuk akhirat
(
ust Irwan Fitri,Lc)


0 komentar:

Posting Komentar

G berkomentar G rameee,...yuuuuk silahkaan ^^